Admin menemukan link kartun ini di sebuah forum. Anjriiit…serem banget sumpah! Ampe merinding bacanya *ampe pas nulis postingan ini aja masih merinding*. Ceritanya ada yang pake bahasa Korea dan Inggris, tapi kalian nggak perlu bisa bahasa Korea kok buat ngerti ceritanya dan ketakutan setengah mati. Saranku sih ceritanya di-scroll down pelan2…biar tambah meresap gitu tiap gambarnya. Oya, jangan lupa nyalakan speaker kalian, soalnya bakal ada effect suara yang bikin lebih gimana gitu.
Aku juga sudah menambahkan terjemahannya dalam bahasa Indonesia di bagian bawah postingan ini, tapi ingat baik2: BACA TERJEMAHAN INI SETELAH KALIAN MELIHAT KOMIKNYA!!! Nggak greget soalnya kalo kalian baca terjemahannya dulu.
Peringatan: membaca komik ini bisa membuat jerit2 bahkan kencing di celana. Just prepare yourself!
Silakan dibaca dulu komiknya di link berikut ini:
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gimana serem banget khan? Ini dia terjemahannya biar kalian nggak penasaran.
HANTU BONG CHEONG DONG
Kisah di bawah ini didasarkan pada kisah nyata.
Saat itu mungkin sekitar pukul 11.20 malam. Aku sedang berjalan pulang ke rumah setelah mengikuti les hingga malam hari. Malam itu aku tak melihat siapapun. Menurutku itu aneh, sebab kompleks apartemenku cukup luas dan biasanya aku melihat banyak orang lalu lalang walaupun hari sudah malam.
Suasana itu membuatku sedikit takut sehingga aku hanya berjalan sambil menundukkan kepala ke tanah.
Kemudian aku melihat sebuah bayangan bergerak ke arahku. Padahal seingatku di sana tak ada siapapun.
Ketika aku mendongakkan kepalaku ...
Aku melihat seorang wanita berjalan di depanku. Namun ada sesuatu yang salah dengan wanita ini ....
Aku bisa melihat bahwa ia sedikit cacat. Dia berjalan terpincang-pincang.
Dia berjalan sangat pelan sehingga lama-kelamaan aku semakin dekat dengannya. Kini, aku bisa melihatnya
dengan semakin jelas.
Dia mengenakan piyama pink yang kotor dan terlihat seakan-akan setiap sendi di tubuhnya telah patah
dan memutar ke arah yang salah..
Wanita itu terlihat amat mengerikan, jadi aku memutuskan berhenti berjalan.
Aku merasa seharusnya aku tidak mendekatinya, dan aku juga tak punya nyali untuk melewatinya.
(Wanita itu menoleh. Lehernya berputar)
Mereka mengatakan, jika kau benar2 ketakutan, kau takkan mampu berteriak dan hanya diam membeku di sana.
“Dimana anakku?”
Pertanyaannya membuat otakku berpikir kencang
Aku tak tahu mengapa saat itu aku melakukannya. Dan hingga sekarang, itu masih membuatku takut.
Aku menunjuk sejauh mungkin dan menjawab, “Di sebelah sana ...”
Saat itu aku hanya ingin membuatnya pergi sejauh mungkin.
Dia berjalan terpincang-pincang ke arah yang kutunjuk.
Dan aku tak melihatnya lagi ...
Aku tak mau bertemu dengannya lagi, jadi aku berbalik dan berjalan secepatnya meninggalkan kompleks apartemen itu.
Aku tak mampu memikirkan hal lain selain pergi secepatnya dari situ dan berada di tempat yang ramai.
Lalu ...
“DIA TAK ADA DI SANA!!!” (wanita itu berlari ke arahmu)
Aku tak ingat apapun setelah itu. Aku mendengar bahwa tetanggaku menemukanku pingsan dan membawaku pulang.
Pada 2007, di sebuah apartemen di Boncheon-Dong, Gwna-Ak-Gu, Seoul, seorang wanita berusia 33 tahun melompat dari balkon apartemennya dan meninggal seketika. Cho, yang bercerai dengan suaminya, telah kehilangan hak asuh anaknya dan memutuskan bunuh diri.
Dia sering terlihat berjalan di sekitar kompleks apartemen setelah kematiannya. Dia berjalan bertelanjang kaki dan mengenakan piyama yang sama dengan yang ia kenakan saat ia mengakhiri hidupnya. Semua sendi di tubuhnya telah patah dan penampakannya sangatlah mengerikan.
Join This Site Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon